Selasa, 10 Januari 2017

PERANAN EKONOMI DAN INDUSTRI TERHADAP PENGARUH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN GLOBALISASI




TUGAS FINAL TEST

MATA KULIAH GEOGRAFI EKONOMI DAN INDUSTRI TENTANG PERANAN EKONOMI DAN INDUSTRI TERHADAP PENGARUH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN GLOBALISASI






DOSEN PEMBIMBING :

              SELAMAT RIYADI, M.Pd



DI SUSUN OLEH

NAMA :    ILMI

NIM A1A514018

KELAS   A



 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2017



 KATA PENGANTAR
   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan tuntunan-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyusun makalah ini yang berjudul “PERANAN EKONOMI DAN INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN GLOBALISASI” siap pada waktunya.
   Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas FINAL TEST pada mata kuliah Geografi ekonomi dan industri. Makalah ini tertuang dalam 4 bab yaitu : bab pertama “Pendahuluan”, bab kedua “kajian teori”, dan bab ketiga “Pembahasan serta bab iv penutup”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami banyak kendala, hambatan, dan kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan anugerah Tuhan serta dorongan dan bantuan semua pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang ada. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan dari makalah ini, sebagai tambahan wawasan untuk menggapai keberhasilan.
Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan atas perhatian dan kerja sama yang baik, penulis mengucapkan terima kasih.



Banjarmasin, 09 Januari 2017
Penyusun












DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ .4
1.1.Latar belakang......................................................................................................4
1.2.Rumusan masalah................................................................................................. 4
1.3.Tujuan.................................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................7
3.1. Pengertian pembangunan berkelanjutan.................................................................7
3.2. Peranan Lingkungan Dalam Perekonomian............................................................8
3.3. industri dan pembangunan berkelanjutan........................................................... ....9
3.4. Industri dan Eksternalitas dalam Pembangunan Berkelanjutan...............................10

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 11
Kesimpulan................................................................................................................11
Kritik dan saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12












BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
      Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan,kota, bisnis,masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan, (Menurut Brundtland Report dari PBB, (1987). Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan (Sugandhy, Hakim 2009).
      Pembangunan yang dilakukan dengan tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang, meskipun terdapat penyusutan cadangan suberdaya alam dan memburuknya lingkungan, tetapi keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumberdaya lain baik sumberdaya manusia maupun oleh sumberdaya kapital. Oleh karena itu, untuk menjamin adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, harus dicari titik keseimbangan antara kebijakan pembangunan dan kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang benar-benar menjamin peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang.

1.2.Rumusan masalah
1.    apa pengertian pembangunan berkelanjutan ?
2. apa peranan lingkungan dalam perekonomian ?
3. Bagaimana industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan ?
4. Bagaimana industri dab eksternalitas dalam pembangunan berkelanjutan ?

1.3. Tujuan
1.      Agar semua orang khususnya mahasiswa mengetahui seberapa besar peran lingkungan dalam perekonomian.
2.       Sebagai bekal dalam menjalani kehidupan baik dalam ruang lingkup yang kecil seperti mengikuti atau berkecimpung dalam membangun perekonomian bangsa




BAB II

KAJIAN TEORI
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan pendayagunaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan tekhnologi. Dalam pola pembangunan tersebut, perlu memperhatikan fungsi sumber daya alam dan sumber daya manusia, agar dapat terus-menerus menunjang kegiatan atau proses pembangunan yang berkelanjutan. Pengertian pembangunan berkelanjutan itu sendiri adalah perubahan positif sosial ekonomi yang tidak mengabaikan sistem ekologi dan sosial dimana masyarakat bergantung padanya.
Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, viabilitas politiknya tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara spiritual maupun material. Definisi ini menunjukan bahwa adanya suatu pembangunan karena suatu kebutuhan, dan masalah. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah suatu harapan. Sedangkan jika harapan tersebut tidak tercapai berarti, hal itu adalah masalah.
Dengan demikian pembangunan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah. Karena titik tolak pembangunan dimulai dari tindakan mengurangi masalah tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak. Pembangunan yang tidak bertitik tolak dari masalah berarti ada indikasi kesalahan konsep dan model pembangunan tersebut berorientasi pada penyelesaian masalah sebagai penyebab akar masalah bukan akar masalahnya. Hal ini menyebabkan peningkatan laju pembangunan lama untuk mencapai suatu pertumbuhan pembangunan yang merakyat. Model pembangunan yang merakyat berarti berangkat dari masyarakat.
Pembangunan dalam konteks Negara selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik yang merata. Pembangunan bukan hanya berarti  penekanan pada akselerasi dan peningkatan pendapatan perkapita sebagai indeks dari pembangunan saja, akan tetapi pembangunan merupakan suatu proses multi dimensi yang meliputi pola reorganisasi dan pembaharuan seluruh sistem dan aktifitas ekonomi dan sosial dalam mensejahterakan kehidupan warga masyarakat.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
            Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan,kota, bisnis,masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan, (Menurut Brundtland Report dari PBB, (1987). Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan (Sugandhy, Hakim 2009).           

         Pembangunan yang dilakukan dengan tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang, meskipun terdapat penyusutan cadangan suberdaya alam dan memburuknya lingkungan, tetapi keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumberdaya lain baik sumberdaya manusia maupun oleh sumberdaya kapital. Oleh karena itu untuk menjamin adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, harus dicari titik keseimbangan antara kebijakan pembangunan dan kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang benar-benar menjamin peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang.

3.2. PERAN LINGKUNGAN DALAM PEREKONOMIAN
Sering kali pembangunan tidak memperdulikan lingkungan, akibat dari pembangunan tersebut dapat merusak lingkungan. Lingkungan dan sumberdaya alam dianggap sebagai karunia Tuhan, sehingga sediannya cukup berlimpah dan selalu dapat tercipta kembali. Namun dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi, khususnya di Negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, maka semakin banyak suberdaya alam yang diambil atau dikuras dari alam, sehingga tersedianya semakin tipis baik itu berupa sumberdaya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui. Selanjutnya dengan berkembangnya semua sektor dalam perekonomian, khususnya industri yang mengolah sumberdaya alam, baik itu pertanian maupun industri pengolahan, maka dikhawatirkan pembangunan itu sendiri suatu saat akan mengalami stagnasi karena tidak ada lagi sumberdaya alam yang dapat digali atau sumberdaya alam yang ada sudah semakin buruk keadaannya. Sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi itu, maka laju penggunaan dan pengurasan suberdaya alam selalu bersifat eksponensial. Untuk mengatasi itu, maka mau tidak mau harus ada pengendalian konsumsi barang dan jasa serta pengendalian laju pertumbuhan penduduk salah satu caranya dengan KB. Konsumsi barang dan jasa ditahan jangan meningkatkan terlalu cepat dan kegiatan produksi maupun konsumsi jangan sampai mencemari lingkungan, sehingga fungsi utama lingkungan menjadi terganggu. Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung pembangunan berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari pembangunan hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
Pelaksanaan program-program konvensi keanekaragaman hayati antara lain dengan gerakan penanaman pohon secara in-situ dan ek-situ yaitu dengan pemilihan bibit lokal atau yang akan ditanami disertai tindak lanjut yang nyata, guna menjamin kelangsungan hidup keanekaragaman hayati setempat. Dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pangan, obat-obatan, masyarakat setempat harus menjadi bagian dari program-program pembangunan daerah dalam rangka pembukaan kesempatan kerja, khususnya pada masyarakat setempat.

3.3. INDUSTRIALISASI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk dan kemampuan produksi sesuai daya dukung lingkungan mengindikasikan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan keseimbangan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi kesinambungan yang akan berubah sesuai situasi dan kondisi serta waktu. Pada intinya pembangunan berkelanjutan memiliki dua unsur pokok yaitu kebutuhan yang wajib dipenuhi terutama bagi kaum miskin, dan kedua adanya keterbatasan sumber daya dan teknologi serta kemampuan organisasi sosial dalam memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa mendatang. Mengapa Diperlukan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan karena dorongan berbagai hal, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan. Pengalaman negara maju dan negara berkembang menunjukkan bahwa pembangunan selain mendorong kemajuan juga menyebabkan kemunduran karena dapat mengakibatkan kondisi lingkungan rusak sehingga tidak lagi dapat mendukung pembangunan. Pelaksanaan pembangunan akan berhasil baik apabila didukung oleh lingkungan (sumber daya alam) secara memadai. Selain dari pelaksana pembangunan yang tidak terkendali, kerusakan lingkungan dapat juga terjadi karena pencemaran. Perkembangan industri yang terus meningkat akan meningkatkan pula pencemaran yang terjadi pada air, udara maupun tanah. Dampak yang terjadi seperti turunnya hujan asam, menipisnya lapisan ozon, meningkatnya permukaan air laut dan perubahan iklim akan merugikan tidak hanya pada flora dan fauna tapi juga pada manusia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya mencakup tiga dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam dimensi ekonomi terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memerangi kemiskinan, serta mengubah produksi dan konsumsi ke arah yang seimbang. Sedangkan dimensi sosial berhubungan dengan pemecahan masalah kependudukan, perbaikan pelayanan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, dan lain-lain. Adapun dimensi lingkungan memiliki tujuan-tujuan antara lain upaya pengurangan dan pencegahan terhadap polusi, pengelolaan limbah serta konservasi/preservasi sumber daya alam. 
3.4. INDUSTRI DAN EKSTRNALISASI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Eksternalitas adalah Adanya dampak positif maupun negatif yang timbul dan diterima oleh pihak lain sebagai akibat dari adanya kegiatan suatu pihak atau suatu pelaku ekonomi. Perkembangan pada akhir-akhir ini menunjukan bahwa banyak perusahan-perusahan besar yang terpaksa memasukkan biaya pengolahan limbah guna mengurangi pencemaran (eksternalitas negatif tersebut) ke dalam perhitungan biaya produksi dan sekaligus harga produk yang dihasilkannya. Kecenderungan yang terakhir ini terjadi karena Pemerintah telah mulai secara aktif mengeluarkan peraturan berikut sanksinya terhadap industri-industri yang menghasilkan limbah di antaranya berupa pencabutan izin usaha dan sankisi hukum lainnya.
  1. Pokok-pokok Pembangunan Berkelanjutan
    Menurut Barrow (1999) pembangunan berkelanjutan berpijak pada pokok-pokok sebagai berikut:
  • Pelestarian keutuhan ekologis
  • Perpaduan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan
  • Pengadopsian pandangan internasionalis (saling ketergantungan)
  • Pelestarian termanfaatkan
  • Memeperhatikan kesetaraan antar generasi, kelompok, dan spesies
  • Penerapan ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan pada  pelaksanaan pembangunan diseluruh dunia
  • Pertumbuhan ekonomi terlanjutkan
  • Pengadopsian pandangan jangka panjang dalam pembangunan
  1. Faktor Penghambat terjadinya Pembangunan Berkelanjutan
  • Kontrofersi antar negara
  • Kesulitan dalam mengubah perilaku manusia dalam berinteraksi dan mengeksploitasi lingkungannya
  • Lambatnya kebijkan pembangunan
  • Dan lain-lain



BAB IV

PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Pembangunan berkelanjutan tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang dapat diartikan sebagai bagian dari Ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana usaha manusia atau suatu bangsa meningkatkan taraf hidupnya melalui peningkatan pendapatan Nasional perkapita, retribusi pendapatan serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha bagaimana manusia atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ketaraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan dapat  didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan datang harus berada dalam posisi yang tidak lebih buruk daripada generasi sekarang.
Lingkungan dan sumberdaya alam dianggap sebagai karunia Tuhan, sehingga sediannya cukup berlimpah dan selalu dapat tercipta kembali. Namun dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi, khususnya di Negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, maka semakin banyak suberdaya alam yang diambil atau dikuras dari alam, sehingga tersedianya semakin tipis baik itu berupa sumberdaya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui.
Eksternalitas adalah Adanya dampak positif maupun negatif yang timbul dan diterima oleh pihak lain sebagai akibat dari adanya kegiatan suatu pihak atau suatu pelaku ekonomi. Eksternalitas dalam pembangunan yang berkelanjutan dapat diartikan bahwa pembangunan yang berkelanjutan yang dilaksanakan oleh setiap negara harus memperhitungkan adanya akibat positif dan akibat negatif dari pembangunan melalui industrialisasi. Akibat negatif adalah semakin menipisnya,berkurangnya dan semakin rusaknya sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak diperbaharui, yang biasanya ini dianggap sebagai biota pembangunan. Sedangkan yang positif adalah meningkatnya jumlah barang-barang dan jasa yang tersedia, semakin berkurangnya pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kesejahteraan sebagai akibat pembangunan melalui industrialisasi.
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengetahui bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini karena itu kritik serta saran dari para pembaca atau teman-teman mahasiswa sangat penulis perlukan untuk kesempurnaan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

·         www/clients/client49/web50/web/teguhaditya/wp-content/themes/dewantis-dandelion-1-3/single.php on line 24 -10/01/2017